Posts

HIKMAH TERSEMBUNYI DALAM TANBIH

Image
Tidak pernah ada suatu gagasan atau ide-ide yang muncul dari ruang hampa di dunia ini, semuanya pasti ada peristiwa pemicunya termasuk agama-agama atau ideologi-ideologi dunia yang dikenal saat ini. Begitu juga Tanbih yang menurut sejarah merupakan wasiat dari Syeikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) pendiri PP.Suryalaya yang disampaikan oleh KH.Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) pada tanggal 13 Pebruari 1956, juga tidak terlepas dari aksioma tersebut. Tanbih lahir dari serangkaian dialog antara keabadian firman Allah yang universal dan eternal dengan kondisi lokal dan aktual di bumi Priangan yang notabene suku Sunda saat itu. Oleh karena itu gambaran situasi dan kondisi bumi Priangan menjadi sangat penting untuk dikaji agar dapat dilihat sejauh mana dialog yang terjadi, serta seperti apa bentuk akhir dari hasil dialog tersebut terimplementasikan oleh para pengamalnya dikemudian hari. Tanbih merupakan hasil perenungan panjang Pangersa Abah Sepuh dalam memaha...

TRADISI ZIARAH MAKAM PENDIRI DAN SESEPUH PONTREN SURYALAYA MENJELANG HARI RAYA IDUL FITRI

Salah satu tradisi kaum muslimin yang sudah mendarah daging di Indonesia adalah ziarah kubur, baik ziarah ke makam para wali dan orang-orang soleh yang dianggap keramat dan disucikan, ataupun ke makam orang-tua sendiri dan keluarga. Maka pada bulan-bulan tertentu misalnya menjelang bulan Ramadhan, bulan Rajab dan Maulid, hari raya Idul Fitri, dan hari-hari tertentu misalnya malam jumat dan hari jum’at, khususnya di Pulau Jawa, tempat-tempat seperti makam Wali Songo dan lainnya senantiasa dibanjiri oleh para peziarah dari berbagai daerah, termasuk dari luar negri seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan lainnya. Fenomena diatas bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah menjadi tradisi masyarakat muslim yang dilakukan secara turun temurun. Ziarah menurut bahasa berasal dari akar kata ”zaara-yazuuru, ziyaaratan”, artinya berkunjung atau mengunjungi. Menurut istilah ziarah adalah mengunjungi tempat-tempat suci, atau berkunjung kepada orang-orang salih, para nabi,...

Tradisi Munggahan di Pontren Suryalaya

Istilah Munggahan mulanya dikenal hanya di Tatar Sunda, dan sekarang istilah ini sudah me-nasional. Munggah secara bahasa berasal dari kata unggah yang memiliki arti manjat atau memasuki tempat yang agak tinggi. Kata unggah dalam kamus Basa Sunda berarti kecap pagawean nincak ti handap ka nu leuwih luhur, naek ka tempat nu leuwih luhur, artinya kata kerja beranjak dari bawah ke yang lebih atas, naik ke tempat yang lebih atas Secara istilah adalah sebuah tradisi turun temurun yang dilaksanakan oleh kaum muslimin dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, khususnya di tatar sunda, Jawa Barat. Dan sekarang tradisi ini dirayakan hampir di setiap daerah di Indonesia, bahkan di beberapa daerah memiliki keunikan dan keanekaragaman masing-masing dalam melaksanakan tradisi Munggahan ini. Ada yang mudik ke kampung untuk sahur pertama dan tarawih bersama dengan keluarga, makan bersama (botram), ziarah ke makam para Wali atrau orang-tua, dan membersihkannya,...

BERBUKA PUASA BERSAMA PANGERSA GURU MURSYID

Salah satu kebahagiaan yang tidak akan terlupakan bagi seorang murid TQN adalah berbuka puasa bersama Pangersa Guru, karena tidak semua orang pernah mengalaminya. Dan peristiwa yang indah ini tidak akan hilang dalam ingatan sang murid sampai akhir hayatnya. Dalam suatu riwayat disebutkan salah satu kegembiraan orang yang berpuasa adalah ketika berbuka puasa. Tidak ada moment yang begitu menggembirakan kecuali ketika buka atau ifthar. Mengapa begitu menggembirakan ? karena ada beberapa hikmah antara lain: 1. Memperoleh kegembiraan dikarenakan diperbolehkannya berbuka dengan makanan dan minuman yang dihalalkan Allah setelah seharian penuh berpuasa. 2. Memperoleh kenikmatan untuk menyempurnakan ibadah puasa. 3. Mendapat pahala sunnah Rasulullah Saw, yaitu dengan menyegerakan berbuka. 4. Memperoleh taufik dan hidyah dari Allah untuk beribadah kepada-Nya melalui puasa. 5. Memiliki moment ijabah do’a, yaitu ketika memanjatkan doa takkala berbuka puasa. Sehingga u...

PAI : MENJADI ORANG BAIK

"Menjadi Orang baik di jaman sekarang harus nekad" Itulah pernyataan seorang Pakar Pendidikan Islam Prof.Ahmad Tafsir dalam salah sebuah orasi ilmiahnya. Separah itukah negara Indonesia tercinta ini? Apa tidak dikatakan nekad kalau seorang siswa berniat lulus Ujian Nasional tanpa menyontek atau dibantu Tim sukses? Atau seorang sarjana yang ingin lulus saringan Pegawai Negeri ikut testing tanpa amunisi D3 (dulur, duit, dan deukeut) ? Berbagai fenomena di masyarakat sekarang yang lebih bersifat pragmatis-hedonistis, sejak kalangan bawah yang ingin mencari jalan pintas, kalangan menengah yang berusaha keatas tanpa mempedulikan agama, dan kalangan atas atau elite yang berusaha mempertahankan status quo walaupun berdiri diatas penderitaan rakyat. Lebih tragis lagi oknum para pemimpin atau penegak hukum yang seharusnya menjadi suri tauladan yang mengayomi masyarakat, malah memberikan contoh tidak baik bahkan terjerat hukum. ...

Kajembaran Rahmaniyah: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SUFISTIK DALAM KURIKULUM...

Kajembaran Rahmaniyah: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SUFISTIK DALAM KURIKULUM... : Abstract Curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning and also it is used to...

Dimensi Bencana di mata orang beriman

Dimensi Bencana Di Mata Orang Beriman             Sungguh beberapa tahun belakangan ini Bangsa Indonesia terus-menerus dirundung berbagai cobaan dan ujian, baik itu terjadinya bencana longsor, banjir, tsunami, dan gempa bumi yang beberapa bulan lalu terjadi di Jawa Barat dan Padang Sumatra serta beberapa daerah Indonesia lainnya. Tentu ini semuanya terjadi tidak secara kebetulan dan berlalu begitu saja tanpa sebab-akibat dan tujuan tertentu dari Sang Penguasa Alam Semesta. Berbagai kerusakan dan bencana yang terjadi di beberapa belahan bumi ini secara ilmiah terjadi diakibatkan oleh keserakahan manusia yang ingin enak sendiri dengan mengeksploitir berbagai sumber kekayaan yang ada di alam ini tanpa mempertimbangkan ekosistim dan keseimbangan alam. Pantas Alloh SWT telah mewanti-wanti akan terjadinya berbagai kerusakan di muka bumi ini akibat perbuatan manusia. Bagaimana tidak akan terjadi gempa kalau setiap hari semua isi y...